• Jelajahi

    Copyright © ELIT TV
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Presiden Jokowi Resmikan Pembangunan Pusat Pelatihan Paralympic Training Center Di Karanganyar

    ELITTV
    09/03/2024, 14:06 WIB Last Updated 2024-03-09T07:06:48Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan Karanganyar Paralympic Training Center di kawasan Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2024). Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan keyakinannya bahwa fasilitas yang berada di lereng Gunung Lawu ini tidak hanya nyaman bagi atlet tetapi juga mampu mendongkrak prestasi di kancah internasional.


    "Gagasan untuk membangun training center bagi atlet paralympic sebenarnya sudah lama ada. Alhamdulillah, tahun ini bisa kita eksekusi," kata Jokowi.



    Area proyek seluas 8 hektare dianggap mencukupi untuk membangun training center dengan fasilitas standar internasional. Pembangunan yang dibiayai APBN sebesar Rp 409 miliar ini ditargetkan selesai pada September 2024.


    Selain menyediakan gedung olahraga, fasilitas yang meliputi asrama, lapangan atletik, kolam renang recovery hingga ruang multifungsi. Jokowi menyebut paralympic training center standar internasional seperti Karanganyar ini, hanya baru ada di Korsel dan Indonesia.


    "Asrama apartemen terdiri dua tower lima lantai kapasitas 188 kamar. Ada lapangan sepakbola, lintasan atletik 400 meter, delapan lintasan lari 100 meter, lintasan lompat jauh, tolak peluru dan loncat tinggi," katanya.


    Presiden Jokowi menekankan lokasi pembangunan di lereng Gunung Lawu sangat tepat. Ia berharap fasilitas sarana tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memotivasi para atlet paraliympic mencapai prestasi gemilang.


    Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang turut mendampingi Jokowi, menambahkan pembangunan Karanganyar Paralympic Training Center akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di mata dunia. Prestasi Tim Merah Putih yang membanggakan di ajang internasional turut menjadi dorongan bagi pemerintah untuk membangun fasilitas yang memadai.


    "Tim kita perlu lebih banyak latihan. kami kolaborasi NPC dan lembaga terkait untuk kebutuhan atlet menuju kemenangan. Terima kasih pak Jokowi dan menteri PUPR dalam kunjungannya untuk memastikan setiap sudut dibangun sebaik-baiknya," katanya.


    Menurut Menpora, ke depannya Kemenpora dan Kementerian PUPR perlu membangun laboratorium olahraga sains guna menyediakan latihan yang lebih efektif bagi atlet. Karanganyar Paralympic Training Center juga dianggap sebagai simbol perjuangan pemerintah dalam meningkatkan derajat kaum disabilitas. Melalui prestasi mereka, diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk berkarya dan berdaya. "Disabilitas bukan berarti kaum tidak berdaya," ucapnya.


    Sementara itu Plt Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan pembangunan Paralympic Training Center ini sangat penting untuk pembinaan atlet paralympic di Indonesia. Menurut dia, dengan pembinaan yang baik akan mampu meningkatkan kualitas maupun prestasi atlet paralympic Indonesia di kancah internasional.


    "Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi, karena Jawa Tengah dipilih untuk (lokasi) pusat pelatihan paralympic tingkat nasional," ungkap Nana seusai mendampingi Presiden Jokowi.


    Plt Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menegaskan kembali pernyataan Presiden Jokowi tentang capaian atlet paralympic Indonesia yang sangat membanggakan.


    Sejauh ini, atlet paralympic mampu membawa Indonesia menempati peringkat pertama di Aisa Tenggara. Kemudian, peringkat keenam pada gelaran Asian Paragames di Guangzhou, China. "Ini prestasi baik dan tentunya ke depan bisa ditingkatkan kembali," ucap Nana Sudjana Plt Gubernur Jawa Tengah.


    Dia menilai pembangunan training center tingkat nasional di wilayah Jawa Tengah ini dinilai cukup tepat. Sebab, selama ini Jawa Tengah dapat dikatakan sebagai rumahnya atlet paralympic. Kantor National Paralympic Committee of Indonesia juga berada di Jawa Tengah, tepatnya, di Kota Surakarta.


    Sebutan Jawa Tengah gudang atlet paralympic dibuktikan dari banyaknya atlet dari provinsi ini yang menjadi tulang punggung kontingen Indonesia pada gelaran Asian Paragames beberapa waktu lalu.


    Total, ada 37 atlet paralympic asal Jawa Tengah yang ikut serta dalam ajang tersebut. "Kita memperoleh 12 emas, 12 perak, 14 perunggu. Ini prestasi yang sangat baik  bagi atlet Jawa Tengah kalau dibandingkan dengan provinsi lain," kata Nana Sudjana Plt Gubernur Jawa Tengah.


    Selama ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menaruh perhatian serius terkait pembinaan atlet paralympic.


    Pembinaan itu dilakukan melalui Pekan Paralympic Pelajar Daerah (PEPARPEDA) untuk kategori junior atau pelajar, Pekan Paralympic Provinsi (PEPARPROV) untuk atlet senior, serta Pemusatan latihan daerah dan PPLOP Paralympic.


    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    "); ?&max-results=10'>+
    ?orderby=published&alt=json-in-script&callback=labelthumbs\"><\/script>");